Order Merch: +6281286932500 - PIN: 27F4150D - E-Mail : friks.sticker@yahoo.com

Selasa, 04 September 2012

INDONESIA STRAIGHT EDGE HOODIE

COMING SOON





Colour: Maroon & Black
Size: S / M / L / XL
Print: Plastisol
Material: Fleece Cotton
IDR: 165k (exclude shipping)

-STRAIGHT EDGE INDONESIA

Senin, 03 September 2012

Straight Edge X Asap Rokok Bikin Flu Anak Makin Kronis

Jakarta, Anak-anak yang terserang flu biasa tapi terpapar asap rokok di rumah lima kali lebih mungkin dirawat di UGD dan harus opname 70 persen lebih lama dibandingkan anak-anak yang tidak terpapar rokok.
"Saking meluasnya kebiasaan merokok di rumah sampai-sampai sejumlah orang mengira hal ini bukanlah masalah besar. Tapi kita masih perlu waspada dalam melindungi anak-anak dari rokok," ujar Dr. Karen Wilson dari Children's Hospital Colorado di Aurora yang memimpin studi ini.

Hasil penemuan menunjukkan, sebanyak 30 persen anak yang terpapar asap perlu perawatan intensif. Sedangkan anak yang tidak terpapar asap rokok hanya 10 persen yang memerlukan perawatan intensif.
Selain itu, anak yang terpapar asap rokok dan harus diintubasi mencapai 13 persen, anak yang tidak terpapar dan harus diintubasi jumlahnya hanya 1 persen.

Anak yang terpapar asap rokok juga tinggal di rumah sakit 70 persen lebih lama daripada anak yang tidak terpapar, dengan rata-rata lama tinggal 4 hari. Rata-rata lama tinggal anak yang tidak terpapar rokok hanya 2,4 hari. Parahnya lagi, jika si anak yang terkena flu juga menderita sebuah penyakit kronis maka lama tinggalnya bisa mencapai rata-rata 10 hari, sedangkan anak yang tidak terpapar rokok hanya rata-rata tinggal selama 3 hari. Peneliti pun menekankan perlunya skrining yang lebih mendalam ketika seorang anak yang menderita flu harus dibawa ke UGD.

"Jika anak Anda harus diopname ke rumah sakit dan sempat terpapar asap rokok di rumah maka mereka berisiko menderita penyakit lain yang lebih parah. Dengan skrining yang lebih intensif, para dokter pun dapat menentukan pengobatan secara tepat," terang Wilson seperti dilansir dari reuters health, Selasa (4/9/2012).
Meski begitu, bagi Wilson akan lebih baik lagi jika anak-anak mendapatkan upaya pencegahan agar tak sampai masuk UGD.
"Memang tak merokok dan melindungi anak-anak dari asap rokok tak serta-merta mencegah mereka dari influenza tapi setidaknya upaya ini membantu mencegah komplikasi penyakit serius yang mungkin ditimbulkannya," pungkasnya.

Studi ini telah dipublikasikan dalam The Journal of Pediatrics.

-STRAIGHT EDGE INDONESIA- 

Minggu, 02 September 2012

Straight Edge X 4,8 Juta Perempuan Indonesia Doyan Merokok

Jakarta, Jumlah perokok di Indonesia tahun 2010 mencapai 65,2 juta. Angka ini naik 2 kali lipat dari tahun 1995 sebanyak 34,7 juta jiwa. Di antara jumlah tersebut, 4,8 juta jiwa di antaranya adalah wanita. Angka ini mengalami kenaikan 4 kali lipat dari tahun 1995 sebanyak 1,1 juta jiwa.

Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan bagi industri rokok. Dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia dan kurangnya regulasi mengenai rokok, industri rokok tumbuh subur di tanah air.
Padahal rokok jelas-jelas tidak memiliki manfaat kesehatan. Yang mengkhawatirkan, terjadi peningkatan jumlah perokok di Indonesia dari kalangan remaja dan wanita.
Hasil penelitian dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI tahun 2010 cukup mengkhawatirkan terlebih untuk anak-anak. Jumlah perokok dari kalangan anak-anak berusia 10-14 tahun dari tahun 1995 hingga 2007 mengalami peningkatan 6 kali lipat, yaitu dari 71.126 orang menjadi 426.214 orang.

“Angka ini mengkhawatirkan sebab pada tahun 2020-2030 nanti Indonesia akan mengalami bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari yang usia non produktif. Apa jadinya jika penduduk usia produktif justru sakit-sakitan,” kata Abdillah Ahsan MSE, Peneliti dari Lembaga Demografi FEUI dalam acara Diskusi Publik mengenai Riset Relasi Politik Bisnis Tembakau yang diselenggarakan Indonesian Corruption Watch (ICW) di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (7/6/2012).

Lebih rinci lagi, Abdillah memaparkan bahwa jumlah remaja perempuan perokok yang berusia 15-19 tahun naik 5 kali lipat. Yaitu dari 0,3% menjadi 1,6% dari total perokok di Indonesia. Pada remaja laki-laki kenaikannya ‘hanya’ 2 kali lipat, yaitu dari 14% pada tahun 1995 menjadi 37% di tahun 2007.
“Pada pria, jumlah perokok mengalami peningkatan 2 kali lipat. Jika tahun 1995 ada 1 dari 3 orang pria yang merokok, pada tahun 2010 naik menjadi 2 dari 3 orang pria adalah perokok. Artinya makin sulit cari menantu yang nggak merokok,” seloroh Abdillah.
Menurut Abdillah, kenaikan ini terjadi akibat tidak adanya regulasi yang mengatur secara ketat mengenai penggunaan dan promosi rokok, terutama pada anak-anak. Bahkan kios rokok banyak yang didirikab di depan sekolah sehingga siswa sekolah mudah mengakses dan membeli rokok.

“Apalagi rokok bisa dibeli ngecer. Paling murah Rp 500. Kalau anak diberi uang saku Rp 2.000, dia sudah bisa beli 4 batang rokok. Dan itu sudah cukup untuk membuat kecanduan,” kata Abdillah.


-STRAIGHT EDGE INDONESIA- 

Straight Edge X Tanda-tanda Rokok Mulai Merusak Saluran Napas

Jakarta, Dari sekian banyak dampak negatif asap rokok, kerusakan pada saluran napas relatif paling sering dijumpai. Gejalanya bukan cuma batuk, tapi lebih beragam jika sudah mengarah pada kerusakan yang sifatnya permanen dan bahkan mematikan. “Racun rokok bersifat silio toksik. Sebatang rokok bisa mematikan sebatang silia (rambut getar di saluran napas),” kata Dr Ahmad Hudoyo, SpP(KP), FCCP dari RS Persahabatan dalam seminar Hidup dalam Lingkungan Sehat dengan Tidak Merokok di Klub Kelapa Gading, seperti ditulis Minggu (24/6/2012). Tanda-tanda rokok sudah mulai membunuh sebagian besar rambut getar dan merusak saluran napas secara keseluruhan, seperti dituturkan Dr Ahmad Hudoyo adalah sebagai berikut.
  • 1. Batuk berdahak Salah satu gangguan pernapasan yang paling sering dialami oleh perokok adalah bronkitis kronis. Gejalanya antara lain inflamasi atau radang yang menyebabkan batuk yang tidak sembuh-sembuh, yang disertai ekskresi sputum atau dahak yang berlebihan. Karena asap rokok juga bersifat silio toksik, maka penderita bronkitis kronis juga akan kehilangan fungsi silia atau rambut-rambut getar di saluran napas sehingga mekanisme pengeluaran dahak terganggu. Salah satu akibatnya adalah obstruksi atau penyumbatan saluran napas.
  • 2. Sesak napas Asma atau sesak napas yang memburuk juga termasuk gangguan yang paling banyak dialami oleh perokok, khususnya yang memang dari awal punya riwayat penyakit tersebut. Selain memperburuk, paparan asap rokok juga sering menjadi pencetus kekambuhan serangan asma. Selain karena asma, rokok juga bisa memicu sesak napas akibat kondisi lain seperti rusaknya jaringan paru dan juga pembengkakan di bagian tersebut. 
  • 3. Paru-paru bengkak Kalau diibaratkan seperti karet gelang, paru-paru yang sehat itu bersifat lenting atau kenyal. Kalau sudah terpapar asap rokok, jaringan paru akan jadi bengkak ukurannya tetapi lembek teksturnya seperti karet gelang yang direndam minyak tanah. Paru-paru yang membersar tetapi berkurang fungsinya dialami oleh perokok yang menderita emfisema. Secara medis, kondisi ini dicirikan dengan hilangnya elastisitas jaringan paru dan disertai rusaknya atau sobeknya alveoli atau kantung udara sehingga oksigen susah masuk. 
  • 4. Berat badan turun drastis Penyakit yang sering disebut-sebut sebagai dampak terburuk dari asap rokok adalah kanker paru. Jenis kanker yang satu ini dijuluki ‘kanker yang baik hati’ karena tidak menyebabkan sakit pada stadium-stadium awal, mengingat paru-paru tidak memiliki jaringan saraf. Tidak banyak gejala yang bisa diamati sebagai tanda-tanda awal kanker paru. Namun kebanyakan penderita kanker paru mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis dan baru bisa ketahuan kalau kanker setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
  • 5. Nyeri dada Kanker paru yang sudah memasuki stadium lanjut sering dicirikan dengan nyeri dada, ketika pertumbuhan jaringan kanker mulai mendesak organ lain di rongga dada. Keluhan ini juga sering disertai dengan sesak napas karena rongga dada menyempit. Ketika sudah memasuki stadium lanjut, peluang hidup penderita kanker paru yang sering dinyatakan dalam 5-year survival rate hanya sekitar 13 persen. Dari berbagai kasus yang pernah dijumpai, hanya 10-20 persen kanker paru yang bisa sembuh dengan operasi.

Straight Edge X DNA Perokok Pria yang Rusak Menurun pada Anaknya

Jakarta, Selain berbahaya untuk kesehatannya sendiri, perokok juga berpotensi merusak kesehatan keturunannya, tak peduli dia wanita ataupun pria.
Sama halnya dengan wanita yang merokok selama hamil menempatkan dirinya sendiri dan calon bayinya terhadap sejumlah risiko masalah kesehatan, sebuah riset baru mengungkapkan bahwa anak-anak dapat mewarisi DNA rusak jika ayahnya merokok saat anak-anaknya masih dalam kandungan dan meningkatkan risiko anak-anak menderita sejumlah penyakit seperti kanker.

Studi yang dilakukan oleh Profesor Diana Anderson dari Division of Medical Sciences, University of Bradford tersebut menemukan kaitan yang kuat antara perubahan DNA dalam sperma ayah yang merokok dan perubahan DNA pada bayi yang baru lahir.
Menurut peneliti, hampir segala jenis kanker yang menyerang manusia disebabkan oleh perubahan genetik. Temuan ini pun mengindikasikan bahwa anak-anak bisa jadi berisiko tinggi mengidap penyakit genetik jika mewarisi perubahan genetik ini.

Meskipun sebelumnya sudah ada studi yang dilakukan pada tikus telah mengindikasikan bahwa keturunan mewarisi perubahan DNA sebagai bagian dari paparan orangtuanya terhadap rokok, namun ini merupakan studi pertama yang mengamati dampak merokok pada manusia.
Pada manusia, peneliti mengaku sangat kesulitan untuk menentukan apakah perubahan genetik yang dapat diwariskan disebabkan oleh ibu atau ayah yang merokok. Tantangan lainnya adalah untuk menentukan apakah perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, pola makan atau konsumsi alkohol.

Tim peneliti melibatkan sejumlah keluarga di Bradford, Inggris dan Heraklion, Yunani. Kuesionernya berisi tentang berbagai informasi gaya hidup, pekerjaan dan lingkungan dari keluarga-keluarga ini yang dapat mempengaruhi DNA-nya.
“Studi ini tidak menunjukkan hubungan kausal langsung terhadap berbagai penyakit, namun bukti bahwa gaya hidup pria sebelum mereka mencoba untuk menghamili pasangannya dapat memberi pengaruh secara langsung terhadap informasi genetik anak-anaknya.
“Kampanye anti-rokok juga biasanya menargetkan pada wanita hamil padahal pasangan yang merencanakan punya anak dan pembuat kebijakan perlu tahu bahwa ayah harus berhenti merokok sebelum konsepsi untuk mencegah risiko kesehatan pada bayinya,” terang Profesor Anderson seperti dilansir dari medicalnewstoday, Rabu (27/6/2012).

“Hal ini juga penting untuk mengetahui bahwa sel sperma yang subur membutuhkan waktu 3 bulan untuk matang sehingga pria harus benar-benar berhenti merokok jika mencoba untuk membuat pasangannya hamil,” tambah peneliti lain, Dr. Julian Laubenthal.

Studi ini dipublikasikan secara online di The FASEB Journal.